Bagaimana mungkin Zakaria as tidak masygul, usianya sudah senja dan ia belum juga beroleh keturunan, sementara istrinya mandul?
Yang bisa dilakukannya adalah berdoa sebagaimana dikisahkan dalam Q.S Al Anbiyaa:89, “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri….”
Namun, Allah adalah Zat yang Maha Berkehendak. Dia kabulkan permintaan sang nabi sebagaimana terdapat dalam Q.S Maryam:7. “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya….”
Bahkan Zakaria as yang mendapati firman Tuhan-Nya seakan tak percaya, Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua,” (terj. Q.S Maryam:8)
Ya Mujiib….
Apa yang kira-kira Anda rasakan jika berada dalam gelapnya perut ikan paus di dalam gelapnya lautan? Pasrah? Adakah jalan?
Tak ada yang bisa dilakukan oleh Yunus as selain menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT. Hanya Allah SWT yang bisa menolongnya. Ia pun mengiba dengan mengakui segala kezaliman yang dilakukannya. Doa sang nabi diabadikan dalam QS Al Anbiyaa:87, “Laa ilaaha illaa Anta subhaana Ka innii kuntu minazhzhaalimiin (Ya Rabb, tiada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim)”
Al Qur’an tak kurang-kurangnya memberikan kabar gembira dan optimisme. Dalam Az Zumar:53 disebutkan,“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah SWT,”
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak orang berputus asa itu melainkan kaum yang kafir,” (Q.S. Yusuf:87)
Ah, kurang indah apa?
Belum lagi banyak hadis yang menyiratkan tentang optimisme. Misalnya, “Jika hari kiamat tiba, sedang ditangan seorang di antara kalian terdapat bibit kurma, jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah,” (HR. Ahmad)
Optimisme adalah gen seorang Muslim. Tentu sikap optimis harus diiringi dengan usaha sungguh-sungguh (ikhtiar) dan berserah diri kepada Allah SWT (tawakal).
Jadi, siapkah menjalani tahun 2018 ini dengan penuh optimisme?
“Attitude is a choice. Happiness is a choice. Optimism is a choice. Kindness is a choice. Giving is a choice. Respect is a choice. Whatever choice you make makes you. Choose wisely.” ― Roy T. Bennett, The Light in the Heart