Senyum
bisa jadi merupakan barang yang mewah untuk kehidupan ibukota yang cenderung
individualistis. Wajah-wajah tanpa senyum, datar bahkan jutek adalah hal yang
biasa di kota ini. Hidup di Jakarta berbeda dengan hidup di ‘Jawa’. Termasuk
saya bisa jadi. Rasa-rasanya ‘tak bisa’ menyebar senyum begitu saja. Entah
kenapa. Bagi saya yang seringnya kemana-mana (masih) sendiri, memasang tampang
datar (atau jutek jika kondisi kurang kondusif) adalah salah satu bentuk
‘pertahanan’. Ah ya, apakah Jakarta mengubah penduduknya menjadi skeptis dan
mudah curiga? Mungkin.
bisa jadi merupakan barang yang mewah untuk kehidupan ibukota yang cenderung
individualistis. Wajah-wajah tanpa senyum, datar bahkan jutek adalah hal yang
biasa di kota ini. Hidup di Jakarta berbeda dengan hidup di ‘Jawa’. Termasuk
saya bisa jadi. Rasa-rasanya ‘tak bisa’ menyebar senyum begitu saja. Entah
kenapa. Bagi saya yang seringnya kemana-mana (masih) sendiri, memasang tampang
datar (atau jutek jika kondisi kurang kondusif) adalah salah satu bentuk
‘pertahanan’. Ah ya, apakah Jakarta mengubah penduduknya menjadi skeptis dan
mudah curiga? Mungkin.
Dulu
saya masih sering menyebar senyum ketika lewat di suatu tempat. Lalu jarang ada
yang membalas sehingga membuat saya malas dan melenggang begitu saja. Sesuatu
yang terlambat saya pahami. Senyum adalah salah satu bentuk ibadah. Ibadah
adalah untuk Yang Di atas. Perkara senyum saya dibalas atau tak dibalas oleh
manusia, itu urusan lain. Lagipula meniatkan senyum sebagai ibadah, insya Allah
pahalanya sudah dicatat. Jadi saya sekarang ‘senyum-senyum’ saja ketika lewat
di suatu tempat (bukan ‘senyum-senyum’ sendiri loh ya hehe).
saya masih sering menyebar senyum ketika lewat di suatu tempat. Lalu jarang ada
yang membalas sehingga membuat saya malas dan melenggang begitu saja. Sesuatu
yang terlambat saya pahami. Senyum adalah salah satu bentuk ibadah. Ibadah
adalah untuk Yang Di atas. Perkara senyum saya dibalas atau tak dibalas oleh
manusia, itu urusan lain. Lagipula meniatkan senyum sebagai ibadah, insya Allah
pahalanya sudah dicatat. Jadi saya sekarang ‘senyum-senyum’ saja ketika lewat
di suatu tempat (bukan ‘senyum-senyum’ sendiri loh ya hehe).
Hayo mana senyumnya? ^_^ gambar dari sini |
Senyum
adalah bahasa komunikasi nonverbal yang paling mudah dilakukan. Suatu bentuk
silaturahmi. Sesuatu yang makin langka saja rasa-rasanya. Pantaslah disebutkan
dalam suatu hadits bahwa silaturahmi memperluas rezeki dan memperpanjang usia1.
Tak banyak rasanya orang yang rajin menyambung silaturahmi. Iya, tak memutus
silaturahmi memang tetapi bersikap cuek dan tak melakukan apa-apa adalah salah satu bentuk pembiaran yang
membuat hubungan menjadi renggang atau tak hangat. Tak semua orang mau bersusah
payah meluangkan uang, waktu atau tenaga untuk sekadar berkunjung ke rumah
saudara.
Ngomong-ngomong,
di keluarga besar saya ada perkumpulan keluarga dengan nama Ikatan Keluarga
Besar Joesoep (Joesoep adalah kakek buyut saya), kami berkumpul setiap empat
bulan sekali di salah satu rumah secara bergiliran. Mulanya banyak yang hadir,
senang rasanya mengenal keluarga besar. Lantas lambat laun berkurang dan
berkurang malah ada yang mengusulkan pertemuan keluarga IKBJ ditiadakan saja.
Duh, itu saja masih saudara sudah enggan bersilaturahmi.
di keluarga besar saya ada perkumpulan keluarga dengan nama Ikatan Keluarga
Besar Joesoep (Joesoep adalah kakek buyut saya), kami berkumpul setiap empat
bulan sekali di salah satu rumah secara bergiliran. Mulanya banyak yang hadir,
senang rasanya mengenal keluarga besar. Lantas lambat laun berkurang dan
berkurang malah ada yang mengusulkan pertemuan keluarga IKBJ ditiadakan saja.
Duh, itu saja masih saudara sudah enggan bersilaturahmi.
Semoga
kita semua termasuk golongan orang yang suka menyambung silaturahmi. Aamiin…
kita semua termasuk golongan orang yang suka menyambung silaturahmi. Aamiin…
1.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya
hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985
dan Muslim no. 2557)
3 Comments. Leave new
🙂
*senyum selebar dua meter*
hehehe
Hehe.. makasi kunjungannya 🙂
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.