Dekade
80-an merupakan era kebangkitan Islam di Indonesia yang salah satunya
dipengaruhi oleh pergerakan Islam di Iran. Kesadaran memakai jilbab mulai
tumbuh di kalangan perempuan meski di era ini perempuan yang mengenakan jilbab
bisa dilabeli sebagai pengikut aliran sesat hingga mengalami berbagai penolakan
atas jilbab yang dikenakannya.
80-an merupakan era kebangkitan Islam di Indonesia yang salah satunya
dipengaruhi oleh pergerakan Islam di Iran. Kesadaran memakai jilbab mulai
tumbuh di kalangan perempuan meski di era ini perempuan yang mengenakan jilbab
bisa dilabeli sebagai pengikut aliran sesat hingga mengalami berbagai penolakan
atas jilbab yang dikenakannya.
Saya
masih ingat benar, pada saat SMP dua orang teman yang sudah mengenakan jilbab
harus menyerahkan pas foto untuk keperluan sekolah yang memperlihatkan kedua
telinganya. Saat saya lulus SMA tahun 2007, seluruh siswi berjilbab di sekolah
(entah ini peraturan sekolah atau peraturan dari mana) diwajibkan untuk membuat
surat pernyataan bersedia menanggung risiko apa saja (atas jilbab yang
dikenakan) sebelum kami lulus. Hingga sekarang saya pun masih belum bisa
memahami apa makna di balik aturan pas foto harus memperlihatkan telinga dan surat
pernyataan tersebut.
masih ingat benar, pada saat SMP dua orang teman yang sudah mengenakan jilbab
harus menyerahkan pas foto untuk keperluan sekolah yang memperlihatkan kedua
telinganya. Saat saya lulus SMA tahun 2007, seluruh siswi berjilbab di sekolah
(entah ini peraturan sekolah atau peraturan dari mana) diwajibkan untuk membuat
surat pernyataan bersedia menanggung risiko apa saja (atas jilbab yang
dikenakan) sebelum kami lulus. Hingga sekarang saya pun masih belum bisa
memahami apa makna di balik aturan pas foto harus memperlihatkan telinga dan surat
pernyataan tersebut.
Beberapa
tahun belakangan ini, kesadaran menutup aurat (berjilbab) berkembang dengan
pesatnya dalam masyarakat. Jilbab telah diterima dengan luas dalam berbagai lingkup
masyarakat misalnya dalam profesi tertentu yang dahulu mensyaratkan karyawannya
tidak berjilbab. Busana Muslimah dengan aneka model, jilbab dengan aneka gaya
hingga berbagai aksesoris menarik. Pendek kata, terdapat berbagai kemudahan dalam
upaya menutup aurat. Perempuan berjilbab dapat ditemui dimana-mana.
tahun belakangan ini, kesadaran menutup aurat (berjilbab) berkembang dengan
pesatnya dalam masyarakat. Jilbab telah diterima dengan luas dalam berbagai lingkup
masyarakat misalnya dalam profesi tertentu yang dahulu mensyaratkan karyawannya
tidak berjilbab. Busana Muslimah dengan aneka model, jilbab dengan aneka gaya
hingga berbagai aksesoris menarik. Pendek kata, terdapat berbagai kemudahan dalam
upaya menutup aurat. Perempuan berjilbab dapat ditemui dimana-mana.
Sekarang
ketika jilbab ramai dikenakan dimana-mana, ada beberapa hal yang saya lihat yang membuat saya kurang nyaman secara pribadi :
ketika jilbab ramai dikenakan dimana-mana, ada beberapa hal yang saya lihat yang membuat saya kurang nyaman secara pribadi :
1.
Celana Legging
Celana Legging
Dulu sebelum marak model
perempuan berjilbab mengenakan legging sebagai pakaian luar, saya
mengenal legging sebagai pakaian yang digunakan dalam senam. Celana legging
membentuk lekuk kaki dengan sempurna lantaran melekat pada kulit. Pakaian yang , menurut
saya, kurang pantas digunakan sebagai pakaian luar seorang perempuan Muslimah.
Kecuali legging dikenakan sebagai pelapis rok panjang tentu saja 🙂
perempuan berjilbab mengenakan legging sebagai pakaian luar, saya
mengenal legging sebagai pakaian yang digunakan dalam senam. Celana legging
membentuk lekuk kaki dengan sempurna lantaran melekat pada kulit. Pakaian yang , menurut
saya, kurang pantas digunakan sebagai pakaian luar seorang perempuan Muslimah.
Kecuali legging dikenakan sebagai pelapis rok panjang tentu saja 🙂
2.
Rok mini
Rok mini
Beberapa kali saya
melihat perempuan berjilbab mengenakan atasan panjang lalu bawahan rok mini
yang dikombinasikan dengan celana legging atau stocking. Jujur
buat saya pribadi, saya tak habis pikir dengan model seperti ini.
melihat perempuan berjilbab mengenakan atasan panjang lalu bawahan rok mini
yang dikombinasikan dengan celana legging atau stocking. Jujur
buat saya pribadi, saya tak habis pikir dengan model seperti ini.
3.
Kaos manset
Kaos manset
Kaos manset adalah kaos
yang biasanya digunakan sebagai pelapis pakaian lengan pendek. Yang menjadi
masalah, menurut saya, jika kaos manset ini digunakan sebagai pakaian luar.
Bahan kaos manset biasanya spandex atau katun yang jatuh di kulit membentuk
lekuk tubuh bagian atas. Pernah saya melihat seorang perempuan berjilbab seleher
pada waktu itu mengenakan kaos manset berwarna muda (sebagai pakaian luar) sebagai
atasannya, busana yang tak hanya membentuk lekuk tubuh dengan sempurna tetapi
juga memperlihatkan (maaf) pakaian dalamnya.
yang biasanya digunakan sebagai pelapis pakaian lengan pendek. Yang menjadi
masalah, menurut saya, jika kaos manset ini digunakan sebagai pakaian luar.
Bahan kaos manset biasanya spandex atau katun yang jatuh di kulit membentuk
lekuk tubuh bagian atas. Pernah saya melihat seorang perempuan berjilbab seleher
pada waktu itu mengenakan kaos manset berwarna muda (sebagai pakaian luar) sebagai
atasannya, busana yang tak hanya membentuk lekuk tubuh dengan sempurna tetapi
juga memperlihatkan (maaf) pakaian dalamnya.
4.
Jilbab setengah-setengah
Jilbab setengah-setengah
Pertama kali melihat
fenomena ini pada saat SMA saat bertemu adik kelas yang berjilbab pada saat
sekolah tetapi di mal ia berjalan-jalan tanpa mengenakan jilbab. Ada ya seperti
itu? pikir saya pada waktu itu. Namun semakin hari rasa-rasanya saya melihat
fenomena itu lebih banyak lagi. Misalnya saat kuliah/bekerja mengenakan jilbab,
saat sudah tidak berada di kampus/kantor melepas jilbabnya.
fenomena ini pada saat SMA saat bertemu adik kelas yang berjilbab pada saat
sekolah tetapi di mal ia berjalan-jalan tanpa mengenakan jilbab. Ada ya seperti
itu? pikir saya pada waktu itu. Namun semakin hari rasa-rasanya saya melihat
fenomena itu lebih banyak lagi. Misalnya saat kuliah/bekerja mengenakan jilbab,
saat sudah tidak berada di kampus/kantor melepas jilbabnya.
5.
Jilbab yang terlalu tipis
Jilbab yang terlalu tipis
Semakin banyak jilbab
dari hari ke hari tetapi rasa-rasanya semakin tipis kain jilbabnya. Jilbab yang
tipis (apabila tidak dilapisi tentu saja) memperlihatkan leher secara terawang
sementara leher merupakan aurat yang semestinya ditutupi.
dari hari ke hari tetapi rasa-rasanya semakin tipis kain jilbabnya. Jilbab yang
tipis (apabila tidak dilapisi tentu saja) memperlihatkan leher secara terawang
sementara leher merupakan aurat yang semestinya ditutupi.
6.
Full-pressed body
Full-pressed body
Pakaian atas dan bawah amat sangat ngepas di badan.
Pakaian Muslimah
yang kita kenakan seyogyanya -meminjam istilah
akuntansi- bersifat substances over form (subtansi melebihi bentuk)
artinya tak sekadar berbentuk menutup aurat dalam arti hanya memperlihatkan
muka dan telapak tangan saja tetapi lebih dari itu ada substansi yang jauh
lebih penting dari bentuknya, bahwa jilbab yang dikenakan memiliki tujuan agar
Muslimah mudah dikenal (akan identitas keislamannya tentu saja) dan tidak
diganggu.
yang kita kenakan seyogyanya -meminjam istilah
akuntansi- bersifat substances over form (subtansi melebihi bentuk)
artinya tak sekadar berbentuk menutup aurat dalam arti hanya memperlihatkan
muka dan telapak tangan saja tetapi lebih dari itu ada substansi yang jauh
lebih penting dari bentuknya, bahwa jilbab yang dikenakan memiliki tujuan agar
Muslimah mudah dikenal (akan identitas keislamannya tentu saja) dan tidak
diganggu.
“Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak permepuanmu dan isteri-isteri orang
mu’min : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka “. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mdah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu….” (terjemahan Q.S Al Ahzab:59)
“… Dan
hendaklah merka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan
perhiasannya…” (terjemahan Q.S. An-Nuur:31)
Sayang rasanya
kalau perempuan Muslimah sudah mau menutup aurat tetapi pakaian yang dikenakan dapat
mengundang pikiran atau pandangan negatif dari lawan jenis. Seorang teman
laki-laki pernah meminta saya untuk memberitahu seorang teman perempuan
(berjilbab) agar tak mengenakan pakaian yang seksi dan terlampau membentuk
lekuk tubuhnya lantaran beberapa teman laki-laki membicarakannya secara (maaf) ‘kurang
pantas’.
kalau perempuan Muslimah sudah mau menutup aurat tetapi pakaian yang dikenakan dapat
mengundang pikiran atau pandangan negatif dari lawan jenis. Seorang teman
laki-laki pernah meminta saya untuk memberitahu seorang teman perempuan
(berjilbab) agar tak mengenakan pakaian yang seksi dan terlampau membentuk
lekuk tubuhnya lantaran beberapa teman laki-laki membicarakannya secara (maaf) ‘kurang
pantas’.
Mudah-mudahan
kita termasuk golongan yang istiqomah dalam berjilbab dan berjilbab secara ‘substansi’nya.
Aamiin.
kita termasuk golongan yang istiqomah dalam berjilbab dan berjilbab secara ‘substansi’nya.
Aamiin.
Karena yang berharga, disimpan secara hati-hati bukan? 🙂
—
Catatan :
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dengan
tulisan ini, sama sekali tak ada maksud menyinggung siapapun secara pribadi. 🙂
tulisan ini, sama sekali tak ada maksud menyinggung siapapun secara pribadi. 🙂
20 Comments. Leave new
Mari menegur.
Mari memperingatkan dalam kebaikan.
Dan lagi, banyak juga yang modelnya macam-macam ya. Pribadi berpendapat, sederhanalah.. Karena banyak orang di luar sana yang mencintai kesederhanaan..
🙂
Makasih komentarnya Arya.. Salam kenal:)
Iya mba Monika. Komentar saya di atas sepertinya komentar perdana di sini.
Salam persahabatan dariku. 🙂
Kenapa di bagian akhirnya ada tulisan "minta maaf"? Justru itu ngga perlu… Tulisan ini keren dan semoga cewek2 berhijab jaman sekarang membaca tulisan ini dan segera memperbaiki gayanya… 😀
Nice post by the way… 😀 Eh, yg baca baru cowo semua… XD
Takut ada yang kesinggung hehe..
Aamiin..
Salam kenal ya kang Admin 😀
apalagi jilbab model punuk unta
Ohya.. Lupa nulisinnya *tepokjidat
Syukron deady 🙂
akhirnya ada cewek yg berkomentr ya….^_^
nice post mbak…smoga istiqomah
salam ukhuwah^^
Aamiin.. semoga istiqomah..
Sering2 maen ya Uty hihi
Jilbab setengah-setengah bisa terjadi saat penggunaan jilbab itu menjadi suatu kewajiban, bukan dari kesadaran sendiri sebagai seorang muslim. Ini terjadi di tempat ku bekerja saat ini. Di Kabupaten serta di SMA, yang wanita wajib untuk berjilbab. Akibatnya, saat selain bekerja atau sekolah mereka melepas jilbab, disamping itu, pakai jilbab pun tidak benar, rambut kelihatan, dan semacamnya.
waktu foto ijazah kuliah kemarin, saya masih disuruh tanda tangan surat pernyataan seperti yang mbak Monika sampaikan diatas. dan ternyata hal itu masih berlaku sampai saat ini yaa..
Klo SMA sama kantorku ga da kewajiban berjilbab jadi ku tulis di postingan 🙂
Klo sekarang kurang tahu masih ada begituan enggak hehe..
Makasih kunjungannya Arma, salam kenal 🙂
Aamiin..:)
iye, Nay juga sering liat begono, miris banget dah akh.. kayaknye jilbab cuman buat trend doang buat mereka..Nauzdubillah..
Iya Nay, aye sedih nih ngeliatnya 🙁
smoga kita selalu dilindungi dr hal2 sperti itu dan selalu istiqomah, aamiin..
semoga kita istiqomah.. amiin..
menutup aurat memang harus dibarengi dengan kemauan menuntut ilmu..
Saya setuju nih mbak, kalo anak sekolahan zaman sekarang beda lagi, mereka berjilbab, tapi roknya nanggung sampe bawah…
Saya sendiri ngga pernah nemui yang namaya wanita yang menutup auratnya secara sempurna diganggu, malahan yang pake pakaian biasa ato seksi yang dilecehin (disiulin misalnya) ato yang lebih parah.
saya jadi member ke 112 kak, berhubung kita satu almamater …ce ileee^^
Salam solid!
Salam solid Sabda, maap kelewatan balas komennya hehehe…
Makasih yah komennya 🙂
saya baru berkomentar hehehhe…
Klo inget SMA kata @Armae.hehe beda lagi sama diriku. Dari SMP sampai SMA saya berjilbab. walpun dirumah saya ga berjilbab hhah ketahuan deh. dulu lah masa jahiliyah. Tapi pas Kelas Waktu pemotretan foto ijzah sruuh di lepas. disitu gak ada kerelaan hatiku.
rasanya ingin marah. Tapi wajib hukumnya. aih yg nyuruh pdahal pake jilbab. KOk Aneh yah?
Sejak itu merasa saya sudah terbiasa berjilbab dan perlahan-lahan hingga akhirnya mencintai secara kaffah.
Zaman skrnag jagn ditiru. Sederhana dari kecil saya gak suka rame dan norak.apalgi yg alay. Sangat membanggakan pakaian yg gak ada santunnya.he,,koment paling panjang yah?
An Nuur, senang dirimu kembali ke perbloggeran *lebay 😀
Mudah2an kita selalu istiqomah.. Aamiin..
"Menutup aurat itu berbeda dengan membungkus aurat, hehe…"
ijin share ya…….. 🙂