Aku menatap cermin persegi
panjang di depan. Rambut panjangku mulai tak beraturan, sudah beda jauh dengan gambaran gadis iklan
shampo di televisi. Ah, sudah waktunya potong nih, pikirku. Segera ku sambar
jilbab coklat kesayangan dan bersiap pergi.
panjang di depan. Rambut panjangku mulai tak beraturan, sudah beda jauh dengan gambaran gadis iklan
shampo di televisi. Ah, sudah waktunya potong nih, pikirku. Segera ku sambar
jilbab coklat kesayangan dan bersiap pergi.
“Ma, aku mau potong dulu ya,”
pamitku pada Mama yang sedang asyik bereksperimen di dapur
pamitku pada Mama yang sedang asyik bereksperimen di dapur
“Potong dimana, nduk?”
“Biasa, di salon langganan,”
“Eh, ada salon baru lho di dekat
pom bensin. Sebelah kiri dealer motor itu. Kemarin Mama lewat tulisannya masih
grand opening. Ada tulisan diskon dua puluh persen kalau nggak salah. Salon
perempuan juga,”
pom bensin. Sebelah kiri dealer motor itu. Kemarin Mama lewat tulisannya masih
grand opening. Ada tulisan diskon dua puluh persen kalau nggak salah. Salon
perempuan juga,”
Cling, demi mendengar kata
diskon, aku langsung semangat. Lagipula, tak ada salahnya mencoba salon baru,
barangkali bagus juga pelayanannya.
diskon, aku langsung semangat. Lagipula, tak ada salahnya mencoba salon baru,
barangkali bagus juga pelayanannya.
“Sawadee kha”
Ucapan hangat nan ramah
menyambutku dari dua orang gadis yang menyatukan kedua telapak tangannya
setinggi dagu dengan sedikit menunduk begitu aku memasuki ruangan salon yang
cukup luas. Aroma wewangian yang baru pertama kali ku cium meruap di ruangan
bernuansa cerah ini. Aku pun melangkahkan kaki ke arah meja.
menyambutku dari dua orang gadis yang menyatukan kedua telapak tangannya
setinggi dagu dengan sedikit menunduk begitu aku memasuki ruangan salon yang
cukup luas. Aroma wewangian yang baru pertama kali ku cium meruap di ruangan
bernuansa cerah ini. Aku pun melangkahkan kaki ke arah meja.
“Good afternoon, Miss. Can I help
you?”
you?”
Glek. Ini mbaknya kok ngomongnya
bahasa Inggris. Aku menatap wajah perempuan di depanku, cantik banget. Mirip
artis di film Thailand yang barusan aku tonton semalam. Wait. Thailand? Tiba-tiba mataku menangkap
hiasan gajah di sebagian sudut ruangan. Bola mataku berputar lagi. Di dinding
yang berhadapan langsung dengan pintu masuk tertempel tulisan yang tak ku
mengerti, menggunakan aksara yang mirip aksara jawa. Eh, ini aksara Thailand
kayaknya. Di sebelah kanan dan kiri ruangan berbentuk persegi ini terpajang
pigura bergambar para artis terkenal. Ada gambar para artis terkenal Indonesia,
ada juga gambar para artis Thailand. Eh, aku nggak salah masuk salon kan ya?
bahasa Inggris. Aku menatap wajah perempuan di depanku, cantik banget. Mirip
artis di film Thailand yang barusan aku tonton semalam. Wait. Thailand? Tiba-tiba mataku menangkap
hiasan gajah di sebagian sudut ruangan. Bola mataku berputar lagi. Di dinding
yang berhadapan langsung dengan pintu masuk tertempel tulisan yang tak ku
mengerti, menggunakan aksara yang mirip aksara jawa. Eh, ini aksara Thailand
kayaknya. Di sebelah kanan dan kiri ruangan berbentuk persegi ini terpajang
pigura bergambar para artis terkenal. Ada gambar para artis terkenal Indonesia,
ada juga gambar para artis Thailand. Eh, aku nggak salah masuk salon kan ya?
“Miss?” perempuan berambut
panjang di depanku membuyarkan pikiranku yang lari-lari
panjang di depanku membuyarkan pikiranku yang lari-lari
Nattasha Nauljam, salah satu artis Thailand |
“Emm, I wanna have a new haircut,”
Ia tersenyum manis. Jemarinya
memencet monitor di depanku. Eh, sampai nggak nyadar ada monitor layar sentuh di
depanku. Di layar terpampang beragam model rambut beraneka ragam. Swype. Aku
melihat-lihat sejenak sebelum menjatuhkan pilihanku pada salah satu potongan
rambut.
memencet monitor di depanku. Eh, sampai nggak nyadar ada monitor layar sentuh di
depanku. Di layar terpampang beragam model rambut beraneka ragam. Swype. Aku
melihat-lihat sejenak sebelum menjatuhkan pilihanku pada salah satu potongan
rambut.
“Well, a nice choice Miss. This
haircut will make you look more chic,”
haircut will make you look more chic,”
Aku tersenyum. Eh, ruangan salon
ada yang tertutup nggak ya? Walau salon perempuan, kadang ada saja lelaki
masuk. Seperti membaca pikiranku, si mbak resepsionis menawarkan ruangan
tertutup di belakang ruang utama. “We have considered the need of Moslemah,”
Tak lama kemudian seorang perempuan lain mengantarkanku ke ruangan dimaksud, ia
yang akan memotong rambutku. Kres, kres. Setengah jam berlalu tanpa terasa. Perempuan
ini melakukan tugasnya dengan cekatan, pijatannya pun nyaman sekali. Wah, nggak
usah jauh-jauh ke Thailand kalau mau nyoba pijatan perempuan Thailand hihi. Aku
pun memandang puas penampilan baruku.
ada yang tertutup nggak ya? Walau salon perempuan, kadang ada saja lelaki
masuk. Seperti membaca pikiranku, si mbak resepsionis menawarkan ruangan
tertutup di belakang ruang utama. “We have considered the need of Moslemah,”
Tak lama kemudian seorang perempuan lain mengantarkanku ke ruangan dimaksud, ia
yang akan memotong rambutku. Kres, kres. Setengah jam berlalu tanpa terasa. Perempuan
ini melakukan tugasnya dengan cekatan, pijatannya pun nyaman sekali. Wah, nggak
usah jauh-jauh ke Thailand kalau mau nyoba pijatan perempuan Thailand hihi. Aku
pun memandang puas penampilan baruku.
“Wah, uangku cukup nggak ya,”
Tanpa sadar aku pun bergumam
Tanpa sadar aku pun bergumam
“Ndak mahal-mahal banget kok
mbak,” Eh, aku menoleh. Mbaknya kok tahu bahasa Indonesia?
mbak,” Eh, aku menoleh. Mbaknya kok tahu bahasa Indonesia?
“Kulo nggih wong jowo,”
Mukaku bersemu merah. Tak lama
kemudian kami pun terlibat perbincangan hangat. Salon ini memang salon asal
Thailand, sebagian pegawainya pun dari sana, ada juga yang penduduk lokal
seperti mbak ini. Sebelum resmi bekerja, para pegawai diberikan pelatihan
khusus selama tiga bulan oleh trainer asal Thailand. Aku mengangguk-angguk
mendengar penjelasannya.
kemudian kami pun terlibat perbincangan hangat. Salon ini memang salon asal
Thailand, sebagian pegawainya pun dari sana, ada juga yang penduduk lokal
seperti mbak ini. Sebelum resmi bekerja, para pegawai diberikan pelatihan
khusus selama tiga bulan oleh trainer asal Thailand. Aku mengangguk-angguk
mendengar penjelasannya.
Aku menuju meja resepsionis
kembali untuk membayar. Benar, biaya jasanya tak terlalu mahal, apalagi
dibanding pelayanannya yang ciamik. Dapat diskon pula hihi. Sebelum aku
beranjak resepsionis memberiku sebuah gantungan kunci gajah. Untuk lima puluh
pengunjung pertama katanya. Asyik.
kembali untuk membayar. Benar, biaya jasanya tak terlalu mahal, apalagi
dibanding pelayanannya yang ciamik. Dapat diskon pula hihi. Sebelum aku
beranjak resepsionis memberiku sebuah gantungan kunci gajah. Untuk lima puluh
pengunjung pertama katanya. Asyik.
“Terima kasih. Semoga datang
kembali,”
kembali,”
—
Dalam beberapa tahun ke depan,
bukan tak mungkin kondisi imajiner di atas menjadi kenyataan. Perekonomian
berkembang dengan pesat dan dunia semakin global. Terlebih untuk wilayah ASEAN
yang ditunjang dengan kesepakatan bersama, salah satunya melalui integrasi
ekonomi. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community akan
dimulai pada tahun 2015. Artinya, penduduk lokal dituntut untuk memiliki
kompetensi yang semakin tinggi agar semakin mampu bersaing dengan penduduk
asing. Di bidang ekonomi, para pengusaha lokal dituntut memiliki keunggulan
kompetitif lebih. Jika tidak, bukan tak mungkin pasar akan lebih memilih
layanan produk atau jasa dari mancanegara.
bukan tak mungkin kondisi imajiner di atas menjadi kenyataan. Perekonomian
berkembang dengan pesat dan dunia semakin global. Terlebih untuk wilayah ASEAN
yang ditunjang dengan kesepakatan bersama, salah satunya melalui integrasi
ekonomi. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community akan
dimulai pada tahun 2015. Artinya, penduduk lokal dituntut untuk memiliki
kompetensi yang semakin tinggi agar semakin mampu bersaing dengan penduduk
asing. Di bidang ekonomi, para pengusaha lokal dituntut memiliki keunggulan
kompetitif lebih. Jika tidak, bukan tak mungkin pasar akan lebih memilih
layanan produk atau jasa dari mancanegara.
Sudah siapkah Indonesia?
Hal baru dapat disikapi melalui
dua sudut pandang : peluang atau ancaman. Masyarakat Indonesia, khususnya para
pelaku bisnis, dapat memiliki jangkauan pasar yang makin luas dengan dibukanya
perekonomian ASEAN lebar-lebar. Begitu pula sebaliknya. Persaingan yang semakin
kompetitif juga merupakan sebuah tantangan, bagaimana untuk mempertahankan
pelanggan lama serta semakin memikat hati pelanggan baru. Artinya, Indonesia
haruslah memiliki produk unggulan global, standar pelayanan dan kepuasan yang
tinggi serta berinovasi secara terus menerus. Jika itu dilakukan, persaingan
global bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Untuk maju, perlu ada pesaing
tangguh bukan? 🙂
dua sudut pandang : peluang atau ancaman. Masyarakat Indonesia, khususnya para
pelaku bisnis, dapat memiliki jangkauan pasar yang makin luas dengan dibukanya
perekonomian ASEAN lebar-lebar. Begitu pula sebaliknya. Persaingan yang semakin
kompetitif juga merupakan sebuah tantangan, bagaimana untuk mempertahankan
pelanggan lama serta semakin memikat hati pelanggan baru. Artinya, Indonesia
haruslah memiliki produk unggulan global, standar pelayanan dan kepuasan yang
tinggi serta berinovasi secara terus menerus. Jika itu dilakukan, persaingan
global bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Untuk maju, perlu ada pesaing
tangguh bukan? 🙂
Yang terakhir, hal tak kalah
penting lainnya adalah sikap mental pemenang. Sumber daya dan potensi lokal tak
perlu dipertanyakan lagi, begitu melimpah ruah di Indonesia. Sikap mental
pemenang akan membentuk keyakinan atas kemampuan diri yang diperlukan dalam
persaingan yang makin global dan kompetitif.
penting lainnya adalah sikap mental pemenang. Sumber daya dan potensi lokal tak
perlu dipertanyakan lagi, begitu melimpah ruah di Indonesia. Sikap mental
pemenang akan membentuk keyakinan atas kemampuan diri yang diperlukan dalam
persaingan yang makin global dan kompetitif.
Siap-siap bersaing |
Jadi, bersaing dengan pengusaha
luar? Ayoook!
luar? Ayoook!
Referensi :
1. http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/03/24/wai-sapaan-khas-thailand-444549.html
2. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadgu-indonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
2 Comments. Leave new
Sama salon lokal, gimana kualitasnya, Mon?
kondisi imajiner?
jadi salonnya ga beneran? -____-a