Pagi sayang,
mungkin saat kau membaca ini kita masih terpisah ribuan kilometer jauhnya, kau
mungkin masih bisa mencium bau embun yang jatuh di depan pohon mangga depan
rumah, merasakan kelezatan masakan mama setiap pagi, tidur di kamar yang
menyimpan setiap jengkal kenangan masa kecil. Hal-hal istimewa yang mungkin belum
kau sadari lantaran kau menemuinya setiap hari tapi percayalah dengan sepenuh
hati bahwa kau akan begitu mensyukuri keberadaannya saat kau hanya pulang ke
rumah sesekali dalam setahun. Mungkin benar kata orang jika setelah kehilangan
kita baru menyadari apa yang kita miliki. Mudah-mudahan kau tak seperti aku yang
terlambat menyadari bahwa hal-hal sederhana yang mungkin tampak biasa saja itu
adalah hal-hal yang membuat dirimu utuh.
mungkin saat kau membaca ini kita masih terpisah ribuan kilometer jauhnya, kau
mungkin masih bisa mencium bau embun yang jatuh di depan pohon mangga depan
rumah, merasakan kelezatan masakan mama setiap pagi, tidur di kamar yang
menyimpan setiap jengkal kenangan masa kecil. Hal-hal istimewa yang mungkin belum
kau sadari lantaran kau menemuinya setiap hari tapi percayalah dengan sepenuh
hati bahwa kau akan begitu mensyukuri keberadaannya saat kau hanya pulang ke
rumah sesekali dalam setahun. Mungkin benar kata orang jika setelah kehilangan
kita baru menyadari apa yang kita miliki. Mudah-mudahan kau tak seperti aku yang
terlambat menyadari bahwa hal-hal sederhana yang mungkin tampak biasa saja itu
adalah hal-hal yang membuat dirimu utuh.
Kau tahu saat
jauh dari rumah dan tak ada yang bisa kau andalkan selain dirimu sendiri, saat
kau tak bisa merengek-rengek bagai anak kecil lantas orangtuamu datang dan
membereskan semua masalahmu, kau sadar bahwa sudah waktunya kau menjadi gadis
dewasa, berdiri tegaklah dan hapus air matamu, hidup mungkin tak selalu
berjalan seperti yang kau inginkan dan kita tidak hidup di negeri dongeng bukan,
kau akan begitu bersyukur bahwa kau memiliki seorang ibu luar biasa yang
mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi tangguh dalam menghadapi dunia. Kau tahu
apa yang dikatakannya saat aku ikut menangis lantaran melihatnya menangis pada
suatu sore? “Kamu nggak usah nangis, cukup mama saja yang sedih, Nak,” dan
bagaimana mungkin aku tak memeluknya erat-erat.
jauh dari rumah dan tak ada yang bisa kau andalkan selain dirimu sendiri, saat
kau tak bisa merengek-rengek bagai anak kecil lantas orangtuamu datang dan
membereskan semua masalahmu, kau sadar bahwa sudah waktunya kau menjadi gadis
dewasa, berdiri tegaklah dan hapus air matamu, hidup mungkin tak selalu
berjalan seperti yang kau inginkan dan kita tidak hidup di negeri dongeng bukan,
kau akan begitu bersyukur bahwa kau memiliki seorang ibu luar biasa yang
mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi tangguh dalam menghadapi dunia. Kau tahu
apa yang dikatakannya saat aku ikut menangis lantaran melihatnya menangis pada
suatu sore? “Kamu nggak usah nangis, cukup mama saja yang sedih, Nak,” dan
bagaimana mungkin aku tak memeluknya erat-erat.
Mungkin kau
masih terlalu kecil untuk mengingatnya, biarkan aku yang menceritakan padamu
sayang. Ketika itu pukul satu malam dan saat itu aku terbangun dari tidurku di
rumah Nenek lantaran perutku melilit luar biasa, aku tak bisa berhenti menangis
karena sakitnya. Nenek dan Oom hendak membawaku ke UGD rumah sakit saat Mama
yang diberi kabar oleh Nenek via telpon datang, dini hari sendirian membelah
jalanan dengan perut yang sedang hamil besar, ya saat itu Mama sedang
mengandung Hilmy. Papa menjagamu di rumah dan tak kuasa mencegah Mama yang
bersikeras ingin segera menemui anak pertamanya.
masih terlalu kecil untuk mengingatnya, biarkan aku yang menceritakan padamu
sayang. Ketika itu pukul satu malam dan saat itu aku terbangun dari tidurku di
rumah Nenek lantaran perutku melilit luar biasa, aku tak bisa berhenti menangis
karena sakitnya. Nenek dan Oom hendak membawaku ke UGD rumah sakit saat Mama
yang diberi kabar oleh Nenek via telpon datang, dini hari sendirian membelah
jalanan dengan perut yang sedang hamil besar, ya saat itu Mama sedang
mengandung Hilmy. Papa menjagamu di rumah dan tak kuasa mencegah Mama yang
bersikeras ingin segera menemui anak pertamanya.
Ingatkah kau
saat aku SMA dan keluarga kita sedang mengalami kondisi keuangan yang buruk
lantaran ada orang yang menjahati keluarga kita sementara aku membutuhkan biaya
yang cukup besar untuk masuk kuliah dan kau butuh biaya masuk SMA? Kedua orang
tua kita bekerja jauh lebih keras dan Mama menjual semua perhiasan yang ia
miliki. Mama tak pernah mengeluh sedikitpun, ia selalu berusaha tampak kuat di
depan anak-anaknya. Mama jugalah yang mengajariku arti kesabaran dan luasnya
sebuah pintu maaf. Ia sedikit
berkata-kata, ia menunjukkannya dengan apa-apa yang dilakukannya. Apakah kau
menyadarinya? Mama juga lah yang akan marah kalau aku meminta uang untuk
sekadar jalan ke mal walau mungkin jumlahya tak seberapa tapi Mama selalu
mendukung dan tak segan-segan bekerja lebih keras untuk membelikanku tiket
seminar yang terkadang harganya selangit dan semua buku di lemari biru itu.
saat aku SMA dan keluarga kita sedang mengalami kondisi keuangan yang buruk
lantaran ada orang yang menjahati keluarga kita sementara aku membutuhkan biaya
yang cukup besar untuk masuk kuliah dan kau butuh biaya masuk SMA? Kedua orang
tua kita bekerja jauh lebih keras dan Mama menjual semua perhiasan yang ia
miliki. Mama tak pernah mengeluh sedikitpun, ia selalu berusaha tampak kuat di
depan anak-anaknya. Mama jugalah yang mengajariku arti kesabaran dan luasnya
sebuah pintu maaf. Ia sedikit
berkata-kata, ia menunjukkannya dengan apa-apa yang dilakukannya. Apakah kau
menyadarinya? Mama juga lah yang akan marah kalau aku meminta uang untuk
sekadar jalan ke mal walau mungkin jumlahya tak seberapa tapi Mama selalu
mendukung dan tak segan-segan bekerja lebih keras untuk membelikanku tiket
seminar yang terkadang harganya selangit dan semua buku di lemari biru itu.
Kalau kau
ingat, prestasiku saat SMA sama sekali tak cemerlang dan aku sama sekali tak
menyangka bahwa aku akan bisa meraih beasiswa sebuah perguruan tinggi favorit
lantaran menduduki peringkat dua saat tes masuk ataupun menembus ketatnya
persaingan ratusan ribu pendaftar perguruan tinggi lainnya yang akhirnya ku
pilih. Aku juga tak pernah menyangka bahwa aku bisa lulus dengan cumlaude sementara saat aku masuk kuliah
aku hanya berpikir apakah aku bisa melewati semester pertama. Aku menulis ini
bukan untuk pamer atau membuatmu merasa bagaimana, hanya saja yang bisa ku katakan
resepku satu, aku selalu minta doa Mama hampir setiap harinya. Aku memintanya
mendoakanku selalu, jangan pernah putus sehari pun, walau ku yakin ia akan
melakukannya tanpa ku minta. Tahukah kau Mama sering kupergoki menangis
malam-malam di antara doa-doa panjangnya? Mungkin Tuhan mendengar doa-doa
panjang seorang ibu yang begitu menyayangi anaknya, mungkin lantaran itu juga
Tuhan selalu memudahkan jalanku. Ingatlah itu selalu sayang.
Kalau saja kau
datang saat wisudaku, kau akan melihat binar kebahagiaan dan kebanggaan
terpancar di matanya, binar yang membuat aku rela untuk menukarkan apa saja yang
ada di dunia ini demi melihatnya. Karena itu sayang, selesaikan kuliahmu dengan
cemerlang dan biarkan aku melihat binar itu lagi meski ku yakin pasti bahwa
kebahagiannya tak dapat diukur dengan itu. Kebahagiannya adalah memastikan
anak-anaknya tumbuh dan dewasa dengan baik. Mama yang selalu bangun pertama dan
tidur terakhir, memastikan semua beres, bahkan ia tak akan makan sebelum semua
anggota rumah makan bukan. Ah, mama selalu memastikan semua baik-baik saja
untuk kita sayang.
datang saat wisudaku, kau akan melihat binar kebahagiaan dan kebanggaan
terpancar di matanya, binar yang membuat aku rela untuk menukarkan apa saja yang
ada di dunia ini demi melihatnya. Karena itu sayang, selesaikan kuliahmu dengan
cemerlang dan biarkan aku melihat binar itu lagi meski ku yakin pasti bahwa
kebahagiannya tak dapat diukur dengan itu. Kebahagiannya adalah memastikan
anak-anaknya tumbuh dan dewasa dengan baik. Mama yang selalu bangun pertama dan
tidur terakhir, memastikan semua beres, bahkan ia tak akan makan sebelum semua
anggota rumah makan bukan. Ah, mama selalu memastikan semua baik-baik saja
untuk kita sayang.
Kau tahu
pernah suatu malam aku terbangun dalam keadaan menangis setelah bermimpi bahwa
Mama telah meninggalkan kita selamanya dan aku tak sempat mendampinginya di
saat terakhirnya, betapa leganya aku saat aku menyadari itu hanya mimpi dan
masih bisa mendengar suaranya walau hanya melalui telpon. Mungkinkah itu
pertanda Mama merindukanku dan Tuhan menegurku agar lebih sering menghubungi
Mama, entahlah. Dengarkan aku sayang, jagalah Mama baik-baik di sana saat aku
tak bisa menjaganya secara langsung, jagalah perasaannya selalu. Saat aku
seusiamu, aku pernah merasa Mama memiliki banyak aturan yang menjengkelkan,
melarang ini dan itu tapi percayalah semua larangan itu akan sangat kau
rindukan saat kau jauh darinya, bisa melakukan apa saja dan tak ada yang
melarangmu.
pernah suatu malam aku terbangun dalam keadaan menangis setelah bermimpi bahwa
Mama telah meninggalkan kita selamanya dan aku tak sempat mendampinginya di
saat terakhirnya, betapa leganya aku saat aku menyadari itu hanya mimpi dan
masih bisa mendengar suaranya walau hanya melalui telpon. Mungkinkah itu
pertanda Mama merindukanku dan Tuhan menegurku agar lebih sering menghubungi
Mama, entahlah. Dengarkan aku sayang, jagalah Mama baik-baik di sana saat aku
tak bisa menjaganya secara langsung, jagalah perasaannya selalu. Saat aku
seusiamu, aku pernah merasa Mama memiliki banyak aturan yang menjengkelkan,
melarang ini dan itu tapi percayalah semua larangan itu akan sangat kau
rindukan saat kau jauh darinya, bisa melakukan apa saja dan tak ada yang
melarangmu.
Aku menulis
ini karena aku tak ingin kau perlu bertahun-tahun lagi untuk menyadarinya, tak
perlu menangis dahulu saat melihat foto Mama lantaran rindu yang begitu
hebatnya dan kau tak bisa pulang ke rumah begitu saja karena ada hal-hal yang
tak bisa kau tinggalkan di kota yang terpisah ribuan kilometer. Kau tak perlu
ke surga dulu untuk melihat malaikat, kau melihatnya setiap hari. Kau tak perlu
keliling dunia untuk menemukan arti bahagia, kau akan selalu menemuinya di
rumah. Percayalah dan buktikan kata-kataku ini sayang.
ini karena aku tak ingin kau perlu bertahun-tahun lagi untuk menyadarinya, tak
perlu menangis dahulu saat melihat foto Mama lantaran rindu yang begitu
hebatnya dan kau tak bisa pulang ke rumah begitu saja karena ada hal-hal yang
tak bisa kau tinggalkan di kota yang terpisah ribuan kilometer. Kau tak perlu
ke surga dulu untuk melihat malaikat, kau melihatnya setiap hari. Kau tak perlu
keliling dunia untuk menemukan arti bahagia, kau akan selalu menemuinya di
rumah. Percayalah dan buktikan kata-kataku ini sayang.
Yang selalu menyayangimu,
Kakakmu
Catatan : tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Cerita Ibu Tercinta (Please Look After Mom)
3 Comments. Leave new
Terharu mon..pengorbanan seorang Ibu memang tiada bandingannya.. :')
#mewek..
salam buat mamamu yg cantik Mon, 😀
*terharu… mungkin memang semua ibu memiliki kekuatan seperti itu.. berjuang bagi para anak-anaknya….